Rabu, 09 April 2014

Sebelum Kenyataan


Tentang Ujian Nasional...
Kau membayangkan, bagaimana jika kenyataan yang kau harapkan sebelumnya hanyalah sebuah khayalan. Disanalah, kau akan berdiri layu dan terpuruk.
Kau membayangkan, bagaimana jika waktu tak berpihak kepadamu. Disanalah, kau akan menelan pil pahit dalam kehidupanmu.
Kau membayangkan, bagaimana jika kepedihan akan menghampirimu dan mengajakmu untuk terus bersamanya. Dan disanalah kau akan tenggelam.

Tenanglah, nasib-mu dan masa depan-mu tak selamanya Ujian Nasional-lah yang menentukan. Kau sendiri—dirimu sendiri. Aku tahu, pikiran tentang ke-tidak "LULUS"-an selalu menghantuimu. Aku tahu, pikiran tentang ke-jelekan pada nilai hasil ujian-mu selalu memperbudakmu. Tapi, enyahkanlah semua itu. Ikutlah bersamaku disini—jika kau mau, menikmati indahnya kenyataan sebelum kenyataan. 
 "Jika memang kenyataan berkehendak lain,maka teruslah berjalan bersama kenyataan itu sendiri"—pikirku.
Aku percaya, Tuhan tak mungkin salah dengan apa yang Dia putuskan. Sederhana saja pemikiran-ku:
Jika mungkin Tuhan sayang padaku, mungkin Tuhan akan putuskan untuk me-LULUS-kan ku. Jika-pun sebaliknya, Tuhan tak me-LULUS-kan ku. Mungkin Dia masih sangat sayang padakudengan cara yang berbeda.
Ya, tak ada yang buruk dengan semua keputusan-Nya, jika kita mau lebih berpikir jauh ke kedalaman hati dari masing-masing kita dan merasakan kenikmatan apa saja yang telah diberikan kepadamu—meski kau tak meminta. Ah sudahlah, aku percaya kau punya cara terbaik—paling ampuh yang akan kau lakukan mengenai semua ini tentang kenyataan sebelum kenyataan. Dan tetaplah menjadi dirimu sendiri.


Gambar di ambil dari : http://atjehpost.com/files/images/gaminong/aceh/ujian.jpg